tulisaza.online – Timnas Malaysia mendapat suntikan dana sebesar 15 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp 53,3 miliar dari pemerintah setempat.
Timnas Malaysia mendapat suntikan dana Mahkota555 tersebut untuk pengelolaan, pelatihan, dan kesejahteraan pemain dan staf tim nasional.
Hal tersebut dibenarkan oleh Perdana Menteri Malaysia sekaligus Menteri Keuangan, Datuk Seri Anwar.
Datuk Seri mengatakan bahwa sebanyak 10 ringgit Malaysia akan disediakan oleh kementerian.
Sedangkan sisanya sebesar 5 juta ringgit Malaysia akan disumbangkan oleh perusahaan swasta.
Visi Anwar adalah agar Harimau Malaya menjadi kekuatan dominan di sepak bola Asia.
Adapun suntikan dana tersebut hanya akan diberikan kepada Timnas Malaysia saja, bukan untuk Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
“Saat ini, saya menyadari ada banyak masalah (di sepak bola Malaysia), salah satunya adalah minat generasi muda terhadap sepak bola.”
“Saya memutuskan untuk secara pribadi dan membantu memperkuat pasukan Harimau Malaya di Malaysia,” kata Anwar, dikutip SuperBall.id dari Makan Bola.
“Saya akan membagikan 10 juta ringgit Malaysia dari Kementerian Keuangan kepada tim sepak bola putra, dan saya telah menerima 5 juta ringgit Malaysia lagi dari perusahaan swasta.”
“Itu bukan untuk Asosiasi Sepak Bola Malaysia,” lanjut Anwar.
Anwar mengatakan suntikan dana ini merupakan bekal khusus untuk pemain dan staf dalam misi untuk melihat Malaysia bersaing secara kompetitif di Asia.
“15 juta ringgit Malaysia didedikasikan untuk tim Harimau Malaya, manajernya, para pelatih terbaik sehingga dalam beberapa tahun kita bisa mengangkat Harimau Malaya menjadi salah satu raksasa di Asia.”
“Jadi kami ingin memperhatikan fasilitas dan kesejahteraan para pesepak bola, anak-anak kami adalah prioritas saya,” kata Anwar.
Untuk memastikan tata kelola yang baik, seorang pejabat senior dari Kementerian Keuangan akan ditunjuk untuk mengawasi pengelolaan keuangan inisiatif ini.
Anwar berencana untuk bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Hannah Yeoh dan FAM mengenai masalah tersebut setelah kembali dari kunjungan resmi ke Rusia.
Segera setelah Datuk Seri mengumumkan suntikan dana, Penjabat Sultan Johor, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, melontarkan gagasan agar tim nasional bergerak terpisah atau dalam arti lain diswastakan.
Hal tersebut diungkapkan Tunku Ismail yang juga pemilik Johor Darul Ta’zim (JDT) di laman sosial medianya saat membagikan sistem, peran, dan bagan organisasi badan independen tersebut.
Berdasarkan dokumen tersebut, organisasi itu akan dipimpin oleh seorang Chief Football Officer (CSO) atau Direktur Teknik.
Ia akan dibantu oleh beberapa pejabat antara lain Direktur Pembinaan, Chief Operating Officer, Chief Coach, Direktur Strategi & Evaluasi, dan Kepala Sumber Daya Manusia.
Sebelumnya, usulan serupa sempat dilontarkan namun mendapat tentangan keras dari para pengamat dan mantan pemain nasional.